Pages

Sabtu, 27 April 2013

Mengenal Prinsip Syariah di Indonesia


Anda pasti sering mendengar kata syariah dalam kehidupan sehari-hari, seperti hukum syariah, ekonomi berbasis syariah, atau bahkan bank syariah. Namun, sudahkah Anda mengenal apa sebenarnya prinsip syariah tersebut?
Indonesia adalah salah satu negara dengan populasi pemeluk agama Islam terbesar di dunia. Kebanyakan dari populasi tersebut pun ingin coba menjalani beragam kegiatan dengan nilai-nilai yang telah tertulis pada Alquran dan hadis, salah satunya adalah dengan menggunakan prinsip syariah. Lalu, apa sebenarnya prinsip syariah tersebut?
Syariah adalah…
Secara bahasa, syariah bermakna jalan yang lurus. Sedangkan menurut terminologi, syariah adalah peraturan-peraturan yang mengatur hubungan manusia dengan pecipta-Nya lalu hubungan antar sesama manusia yang mengacu pada Alquran dan sunah. Di negara seperti Iran atau Saudi Arabia, prinsip syariah adalah dasar kehidupan bernegara yang digunakan dalam politik dan juga ekonomi.
Dalam negara-negara yang menganut sistem ekonomi syariah, konsep-konsep seperti zakat mewakili konsep tentang hidup adil dan merata bagi setiap orang. Kemudian gharar dan masyir, yang melarang semua praktik perjudian. Lalu takaful, sebuah konsep tentang rasa solidaritas antara masyarakat untuk tolong menolong jika ada kerabatnya yang mengalami musibah. Lalu, bagaimana dengan penerapan prinsip syariah di Indonesia?
13% dari 1,7 Milliar Muslim Dunia
Menurut data dari Pew On Forum Religion & Public Life, 13% dari 1,7 milliar pemeluk agama Islam di dunia ada di Indonesia dan tersebar dari Sabang hingga Merauke.
Namun, berbeda dengan Iran, atau Saudi Arabia, meski 88,2% penduduk Indonesia adalah pemeluk agama Islam, agar tercipta kesetaraan dan kehidupan rukun antarumat beragama, maka dari awal berdiri, sistem ekonomi yang digunakan Indonesia adalah sistem ekonomi konvensional.
Bagi Anda yang sangat berpegang teguh pada sistem syariah, sistem ekonomi konvensional biasanya dirasa kurang cocok. Karenanya, Anda mungkin lebih senang berinvestasi dengan membeli emas atau berdagang, dibandingkan berinvestasi pada saham, asuransi kesehatan, atau reksa dana. Namun kini, dengan mulai direalisasikannya prinsip syariah melalui UU No.7 Tahun 1992 tentang Perbankan, mungkin sudah saatnya Anda mencoba beralih ke sistem investasi secara syariah.
Ya! Sejak UU mengenai perbankan di mana prinsip syariah diresmikan, kini sudah banyak bermunculan program investasi berbasis syariah yang telah disesuaikan dengan kebutuhan. Program tersebut pun pada akhirnya menarik perhatian banyak warga Indonesia yang tadinya enggan berinvestasi karena tidak yakin terhadap sistem ekonomi konvensional untuk mulai berinvestasi.
Asas Kebersamaan dan Transparansi
Sebagai seorang muslim, selain berinvestasi agar kondisi keuangan terjamin, Anda juga pasti ingin investasi tersebut dapat menambah pahala di hari kelak. Nah, karena prinsip syariah memenuhi kedua kebutuhan tersebut pastinya Anda akan memilih sistem tersebut.
Berinvestasi dengan prinsip syariah memang berbeda dengan cara konvensional. Dengan nilai-nilai agama yang melandasinya, Anda tidak hanya berinvestasi untuk diri sendiri, masa depan atau berjaga-jaga ketika musibah menimpa, tetapi juga untuk orang lain. Dalam hal ini ada yang dinamakan dengan takaful, yang merupakan perpaduan antara rasa tanggung jawab dan persaudaraan sesama. Dengan kata lain, sebagian kecil dari dana yang Anda investasikan akan masuk ke dalam dana tabarru dan akan dipakai untuk menanggung risiko atau menolong sesama jika ada yang mengalami musibah.
Dalam prinsip syariah selain asas kebersamaan yang dikedepankan, asas keadilan juga ditegakkan. Dalam hal ini adalah sistem bagi hasil, transparansi dana, serta dilarangnya bunga (riba) karena poin penting antarpihak telah ditentukan sebelum lahirnya kesepakatan. Tidak hanya itu, pengelolaan dana investasi juga akan terlihat sangat transparan karena adanya badan yang mengawasi langsung tentang pengelolaan dana investasi tersebut atau dikenal dengan nama Dewan Pengawas Syariah.
Bright Friends, jika bisa memilih antara ekonomi berbasis syariah atau ekonomi konvensional, Anda lebih lebih memilih yang mana?







Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 comments:

Posting Komentar